Air Tiga Rasa Di Puncak Muria

Air tiga rasa dahulu bermula dari
kedatangan Syeh Hasan Sadzali ke
Gunung Muria. Beliau adalah seorang musafir dari Bagdad Irak yang ingin
memuntut ilmu di daerah Muria. Ketika Syeh Hasan Sadzali menghadap kanjeng Sunan Muria, Raden Umar Said
untuk berguru, beliau dianjurkan
untuk pergi ke sebelah utara, tepatnya
di daerah Rejenu.
Belakangan diketahui Syeh Sadzali
mempunyai banyak ilmu dan karomah. Sehingga, dari waktu ke waktu ada
beberapa orang yang ingin berguru
kepada beliau, lama-lama santrinya
pun makin banyak. Melihat
perkembangan itu, maka Syeh Sadzali
bersama para santri dengan para penduduk sekitar membangun sebuah
mushola yang dibawahnya terdapat
sebuah mata air yang digunakan para
santri beliau untuk memenuhi
kebutuhan hidup. Namun, pada suatu ketika muncul
berita bahwa air dari mata air tersebut
mempunyai khasiat dapat
menghidupkan orang yang sudah
meninggal. Lama kelamaan masyarakat
Gunung Muria dan sekitarnya datang berbondong-bomdong untuk
melakukan persembahan atau ritual-
ritual karena ingin mendapatkan
berkah dari mata air tersebut. Ketika Syeh Sadzali melihat hal itu,
beliau langsung menutup mata air
tersebut, karena hal itu dianggap
musrik. Beberapa waktu kemudian di
sebelah barat mushola yang berjarak
kurang lebih 100 meter, muncul tiga buah mata air yang kemungkinan
besar dibuat oleh beliau. Para santri
pun menggunakan ketiga mata air
tersebut sebagai tempat mandi,
mencuci dan lain-lain sebagai
pengganti mata air yang di tutup oleh Syeh Sadzali. Setelah beliau dipanggil
untuk menghadap sang khaliq, beliau
dimakamkan di sekitar tiga mata air
tersebut. Mengenai istilah air tiga rasa, menurut
penjaga makam, istilah tersebut berasal
dari lidah para musafir yang datang.
Ketika pengunjung meminum ketiga
sumber mata air tersebut, mereka
merasakan rasa air yang berbeda-beda dari ketiga bilik itu. Maka sejak saat
itulah masyarakat sekitar gunung
muria dan para musafir yang singgah
menamakan mata air tersebut dengan
sebutan “ Air Tiga Rasa”. Ada bermacam cerita tentang khasiat
ketiga air tersebut. Sumber air pertama
mempunyai rasa tawar-tawar masam
(Jawa: anyep-anyep asem/ kecut) yang
bekhasiat dapat mengobati berbagai
penyakit. Sumber air kedua mempunyai rasa yang mirip dengan
minuman ringan bersoda seperti air
sprite yang bekhasiat dapat
menumbuhkan rasa percaya diri dalam
menghadapi berbagai permasalahan
hidup. Sumber air ketiga mempunyai rasa mirip minuman keras air tuak/
arak yang bekhasiat dapat
memperlancar rezeki jika bekerja keras
untuk mendapatkannya. Ketiga jenis
air tersebut jika dicampur menjadi satu,
rasanya menjadi air tawar. Itulah daya tarik dari objek wisata air tiga rasa,
penuh sejarah unik dan mitos. Pengunjung yang kesana tentunya
punya tujuan yang beragam. Ada yang
memang niat ziarah ke makam Syeh
Sadzali, atau penasaran ingin melihat
dan merasakan air tiga rasa. Bahkan
kadang ada beberapa orang yang mengadakan ritual tertentu di sekitar tempat itu.

0 comments:

Post a Comment